Postingan

Adimas Immanuel - di Hadapan Rahasia

Gambar
Masihkah kita harus bersengketa ketika hari hampir habis dan doa hanya menjadi ritus ala kadarnya? Sementara daun-daun tak sekali pun menebak ke mana angin akan meniupnya. Seperti kita manusia yang amat kecil di hadapan rahasia, yang tak sepenuhnya berkuasa atas jatuh-bangun kita.

Sujiwo Tejo & DR. MN. Kamba - Tuhan Maha Asyik

Gambar
Melalui kisah-kisah yang dikemas dalam dialog polos ala dunia bocah, Sujiwo Tejo dan Buya MN. Kamba coba mengajak kita "bermain-main" untuk memperkenalkan ke-Maha Asyik-an Tuhan. Tuhan sangat asyik ketika Dia tidak kita kurung paksa dalam penamaan-penamaan dan pemaknaan-pemaknaan. Dia tak terdefinisikan. Dia tak termaknakan. Dia ada sebelum definisi dan makna ada. Tuhan itu anti mainstream. Tuhan itu Maha Asyik ketika kita mentadabburi-Nya, bukan melogikakan-Nya. Dengan mencampakkan kesombongan dan taklid pada kerendahan hati, buku ini mengingatkan pada kita: bahwa ke manapun kau memandang, di situlah wajah Tuhan.

Joko Pinurbo - Perjamuan Khong Guan

Gambar
Mari kita buka apa isi kaleng Khong Guan ini biskuit peyek keripik ampiang atau rengginang? Simsalabim Buka! Isinya ternyata ponsel kartu ATM tiket voucher obat jimat dan kepingan-kepingan rindu yang sudah membatu.

J.S Khairen - Kami (Bukan) Jongos Berdasi

Gambar
Candu II Alumni kampus UDEL kini telah lulus. Masuk ke dunia nyata yang penuh tikus. Ada yang bertahan, ada yang sebentar lagi mampus. Kerja di Bank EEK? Ada. Kerjanya pindah terus? Ada. Bimbang ikut keinginan orangtua atau ikut kata hati? Ada. Apa lagi pengangguran banyak acara, pasti ada. Namun, diam-diam ada juga yang kariernya lancar, gajinya mekar, dan jodohnya gempar menggelegar. Mendapat intimidasi dari rekan kerja, lingkungan, dan keluarga itu sudah biasa. Mendapat cemoohan bagi yang ingin berkarya, jelas jauh lebih biasa. Menerima perlakuan semena-mena, hingga tertawaan dan hinaan adalah sarapan pagi. Akankah mereka bertahan didunia yang penuh intrik ini? Atau mereka harus jadi jongos berdasi, pura-pura mampu beradaptasi, dengan tantangan dunia yang terus gonta-ganti?

Tholabul Ilmi II

Gambar
"Dikelok-kelok jalan itu. antara yang harus dilakukan. Layaknya oase. Kering berujung-ujung sulit." Menduga." Ballroom Eastparc Hotel Yogyakarta. Saya bingung sebut Ustadz atau motivator, saja, Hannan Attaki. Bukan Hijrah Fest atau Muslim United. Waktunya Allah?  Lupa pernah begitu khusyuk dan serah. Maafkan. Manusia. Mengalahkan Sang Maha.  Entah. Hanya untuk minggu. Isi kepala tiap waktu berputar-putar, haruskah memasang tarif! Berlanjut bermakna, ada ambisi, waktu terkadang rumit. Disisi-sisi lain. Hari yang dilalui menyeret saya untuk selalu berperasaan, dan berpikir kenapa orang melihat-lihat lalu berasumsi, menilai orang lain bukan tugas perorangan, apalagi kita tidak pernah tau apa yang sudah dan telah dilewati. Sudah jangan! -------- Kembali malam hari. Alhamdulillah. Syukron, Jazakallah Khair. 03 November 2019.

Lalu Lalang

Lalu Lalang Pada Kalender Merah Melihat hidup. Terutama kenyataan dalam kehidupan. Kemudian membuang muka. M elepas aktivitas. memuntahkan bukan bungkam. benak-benak. lalu menggerutu. Untukmu:  " benak-benak yang tersembunyi lalu menghardik sendiri, terkadang hidup sudah tidak seperti hidup lagi dan terkadang yang paling mengerti adalah dirimu sendiri."

Satu Kesatuan

Gambar

Temaram Kehidupan

Diantara bus-bus kota arah jogja solo, yang keras mengejar jatah setoran meski sesak dengan peluh harian. tatapan bocah-bocah pemangku, yang merangkul ketipung dan gitar. raut-raut asa terpapar terik surya, yang tak sambat menu makan malamnya nanti apa. Diantara, dapat dirasakan syukur yang dalam atas hidup, yang tak menawari mereka untuk terlahir dari rahim mana.

Fragmen

Ku panjatkan saja dibawah nyala-nyala dan belukar. Kalau sudah habis waktunya, dikuburlah dalam-dalam. Apa yang membuat cangkir-cangkir pasti dinikmati.

Mengitari Bumi

Muncul terlalu dini. Padahal akan ku longok kau nanti. Dalam hamparan langit, Hitam atau biru tetap sendu. Didekap sore. 17.30 WIB

Perjalanan

yang ada suka duka. Lambat, menelan detik-detik . Diburu sepi.

Tan Malaka

Gambar
"Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi. (Tan Malaka) 

Boy Candra (Dongeng-Dongeng Yang Tak Utuh)

Gambar
Beberapa hal tidak bisa diurai dalam cerita pendek atau novel. Ia hanya bisa dipadatkan dalam puisi. Beberapa hal tidak bisa disampaikan lantang, ia harus disampaikan melalui puisi. Puisi hadir demi menyelamatkan banyak hal Perkara yang mungkin tidak akan pernah selesai diutarakan, namun harus tersalurkan Buku ini adalah potongan-potongan "dongeng" yang harus disampaikan melalui cara itu Selamat menikmati teka-teki yang ada, selamat menerka-nerka makna-makna

Tere Liye #AboutLife

Gambar
#AboutLife "Ada masanya kita hanya butuh diam. Tidak bicara apa pun, tidak bicara pada siapapun. Cukup direnungkan dalam-dalam, kemudian kita akhirnya paham banyak hal. Pun ada masanya, saat membaca buku, melihat kembali kutipan-kutipan lama, direnungkan, kita bisa menemukan banyak hal yang mengembalikan pemahaman terbaiknya......." Kutipan terbaik Tere Liye. Kutipan membawa pemahaman terbaiknya .  "Orang-orang datang dan pergi dalam hidup kita, tapi yang paling penting adalah yang sekarang menetap bersama kita" Jangan terlalu memikirkan yang akan datang, pun jangan habiskan waktu memikirkan yang telah pergi. "Wanita yang percaya diri tidak butuh memamerkan tubuhnya yang bagus, tas, sepatu, pakaian mahal, juga perhiasan" "Telat adalah bila kita janji bertemu seseorang, lantas datang terlambat. Telat jadinya" Maka, jelas tidak ada kata "telat menikah". Memangnya kita janji pada siapa? Jika belum datang jodohnya, teruslah...

Andrea Hirata (OOB)

Gambar
Assalamualaikum orang-orang biasa. Selamat membaca "Orang-orang biasa (ordinary people) ini adalah novel ke-10 yang diterbitkan Andrea Hirata bersama Penerbit Bentang Pustaka. Hirata menulis novel orang-orang biasa antara lain karena kekecewaan yang besar akan kegagalannya memperjuangkan seorang anak miskin yang pintar untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu. Meski telah diterima di fakultas kedokteran tersebut, anak itu tak dapat kuliah karena ketika itu tak mampu membayar uang muka". Saya sangat antusias dengan bacaan terbaru karya Andrea Hirata ini, orang-orang biasa dengan segala permasalahannya. Cita-cita melambung tinggi tapi apa daya kadang Takdir menyurutkan asa. Anak dari seseorang yang tak mampu, ingin masuk ke Fakultas Kedokteran, kepintarannya tak diragukan, mau cari beasiswa bagaimana? Beasiswanya sedikit peminatnya banyak, bahkan anak orang mampu ikut minta beasiswa, sedikit kutipan dari bacaan ini.  Akhirnya, sebuah perampokan di...

Menunda Berpikir

Gambar
Candu Kekasih tiap waktu.